Kamis, 17 September 2009

16 september 2009

Posted by Unknown on 01.30 0 komentar


Malam itu saat menjelang buka puasa tiba, terdengar suara duerrrr....... kukira apa kok banyak orang mengepung di tempat kejadian itu, tanpa pikir panjang aku hampiri di kerumunan itu dan kulihat kerbujur badan yang tak berdaya... aduh kasihan banget bapak ini yang sedang mengalami kecelakaan parah di tikungan unimus kedungmundu. dan aku tidak tau kronologi nya bagaimana, akupun kembali ke rumah selang beberapa menit hujan pun menguyur kota semarang timur. wahhhhh waktu hujan tiba terpaksa dech gak buka sore ini.
setelah jam 08-nan aku teringat ada acara di gedung DPRD Semarang di JL.Pahlawan biasa rutinan mengahdiri penampilan itu '' CK dan Kiai Kanjeng '' aku pun pergi kesana dan sebelum itu aku bertemu dengan vokalisnya mas imam namanya. sebelum pementasan group itu aku sempet ketemu dengan personil serulingnya Pak Is. di pojok pagar kuliat sambil dia hisap rokok 234-nya ku ucapkan salam kebeliau.
affdoc : '' Assalamualikum Pak Is..? “
Pak Is : “ Waalaikum salam... ( jawab dia sambil tersenyaum “
sffdoc : “ Pangestunipun kulo suwun pak kersane saget kados njenengan “
Pak Is : “ iyo-iyo “Nah di kesempatan itu terjadilah saling sharing dengannya aku tanya soal asal rumahnya beliu eh ternyata aslinya dari Tandang ( Semarang Timur ) hehehe deket banget tapi rumahnya sekarang udah dijual karena terkena pelebaran jalan tol. aku tanya pak suingnya kok besar-besar emang itu yang buat sendiri ato yang beli ? dia menjawab yang beli kok cuma yang kasih inspirasi aku ( mungkin intinya pesan dengan ukuran dan bentuk kayak gini )
Sambil ku sodorkan rokok djarum superku aku mulai tanya lagi kok kiai kanjeng bisa kayak gitu sich emang wiridannya apa to pak. dengan senyam-senyum pak is menjawab hehehe kiai kanjeng asli murni tidak memakai apa-apa,yang penting bagaimana bisa diterima oleh masyarakat global saja. walah..... ( batinku ). kemudia aku tanay lagi pak kok musicnya bisa kayak gitu cara buatnya gimana tuh.. dia jawab oh kalo masalah music tanya saja ke pak Novi ( yang pegang gamelan ) kalo aku cuma manut saja kok ( jwab dia ).
ohhh la terus pak Is dulu kok bisa kenal kiai kanjeng dan bergabung disana gimana tuh? dia jawab wahh kalo itu ceritanya panjang banget yang intinya saya gak menyodorkan proposal saja hahahhaa ( sambil tertawa ) karena itu harga diri kita dan waktu itu cak nun butuh dan saya juga butuh itu. oh gitu to.. terus untuk saat ini kiai kanjeng buka lowongan untuk generasi penerus tidak ? ohh tidak mungkin belum.. kalo di surabaya sana udah terbentuk tuh.. moga-moga nanti kalo buka lowongan aku daftar ahhhh.... biar seperti mas bobit ( yang pegang keyboard music amiiim )
Sekian dulu yachh sebenernya masih banyak pertanyaan dan jawabanya beliau tapi capek banget ngetiknya.


0 Responses so far:

Leave a Reply