Tuhan lihatlah lorong senja kemarin
Kami suarakan asma-asma Mu
Kami alunkan nada-nada cinta Mu
Kami ulurkan keakraban umat Mu
Kami satukan jiwa yang lemah
dan kami rangkai benda-benda ciptaan Mu
kemudian kami Islamkan benda-benda itu
kami ajak merangkai kata dan nada cinta
dan kupersembahkan kepada Mu
bahkan untuk mengagungkan umat Mu yang mulia
yang paling sempurna dibandingkan manusia-manusia lain
setelah engkau ibaratkan beliau sebagai batu mutiara yang bersinah cerah yang bernilai tinggi
sedangkan kami seperti bebatuan hitam yang berserakan ditepi jalanan, ditepi sungi, ditepi sumur-sumur tua, bahkan yang menjulang dipucuk-pucuk bukit yang seharusnya saling menguatkan agar tidak terjadi longsor tetapi menghancurkan dengan cara menggerogoti dan menimbun dari atas.
Wahai Zat yang menjaga tetesan embun yang hinggap dipucuk daun pisang..
kuakkanlah kami, dan bangunkan mereka dari tidurnya
dan jangan engkau hentikan jantung kami menghirup udara Mu
sebelum kami dapat menggugah pundak-pundak mereka
atas izin Mu, karena sesungguhnya Engkaulah yang mampu untuk semua itu
kami tidak bisa apa-apa bahkan memanggil nama mereka saja kami tidak mampu.
Dan setelah mereka bisa bangun alangkah indahnya hidup di Negeri kami
tiada bisikan dari lorong-lorong malam.
Walaupun semestinya mungkin bukan waktu ini yang engkau inginkan
biarlah anak turun kami yang akan menutup dan membangun dunia
Dunia kami, mereka bisa bersatu.
Aku yakin ini pasti terjadi
di suatu saat nanti
Amiiiin.
Semarang
12 Februari 2011
10:08....
Doa ku untuk mereka
Syukron Muwafiq
Sabtu, 12 Februari 2011
Bisikan di pojok - pojok Negeriku
Posted by Unknown on 00.23
0
komentar
Leave a Reply